Diketahui secara bersama, Kostor atau yang biasa kita kenal dengan istilah Tuagama adalah pelayan Rumah Tuhan yang bertugas mempersiapkan rumah Tuhan untuk segala ibadah jemaat.
Dalam perjalanan sejarah gereja, awalnya mereka ini diangkat untuk menolong dalam menjalankan tugas administratif gereja. Dikutip dari beberapa tulisan, pada abad ke-19 kostor juga berfungsi untuk bersama-sama dengan pendeta turut memelihara kehidupan rohani Jemaat dalam hal pelayanan dan bersih-bersih rumah ibadat. Kata Kostor berasal dari kata Latin “Custos” yang berarti penjaga. Di dalam perjanjian lama mereka disebut sebagai “Nethinim” yang diterjemahkan dengan “Budak Bait Allah” dapat ditemukan dalam 1 Tawarikh 9:2, dan Ezra 8:20, yang menyebutkan kostor atau “para budak di bait Allah” ialah mereka yang diperbantukan Raja Daud untuk membantu orang-orang Lewi dalam penatalayanan di rumah ibadat. Pengangkatan dan penetapan para kostor disesuaikan berdasarkan kepada kebutuhan tenaga pekerja untuk mengurusi bait Allah atau yang kita kenal saat ini dengan sebutan gedung gereja. Mereka dipilih dan diangkat bahkan tinggal untuk melayani rumah Tuhan ditempat dimana mereka menetap.
Deddy Milan Payer, pada kebaktian Minggu, 06/10/24, diangkat dan dilantik sebagai Tuagama Jemaat GPM Wayame.
Pengangkatan Deddy sebagai Tuagama, diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Majelis Jemaat GPM Wayame yang dibacakan oleh Sekretaris PHMJ, Pnt. R. J. Siwabessy. Selanjutnya pelantikan dan pemberkatan dilakukan oleh Pdt Odick Laisila.
Pemuda kelahiran Sameth, 16 Mei 1993, teguh menyatakan kesediaannya untuk melayani Tuhan sebagai Tuagama/Kostor.
Deddy dalam kehidupan kesehariannya dikenal sebagai seorang anak muda yang rendah hati, cekatan, dan aktif terlibat dalam kegiatan gereja.
Sesuai database jemaat, Deddy merupakan anggota Sektor 8, Unit Karmel.
Saat ini Deddy juga tercatat sebagai Pengurus AMGPM Ranting Wayame I, menjabat sebagai Ketua Bidang V.
Deddy diangkat dan dilantik sebagai Tuagama, untuk menggantikan salah satu Tuagama yang mengundurkan diri. Saat ini Jemaat GPM Wayame memiliki 5 orang Tuagama/Kostor.
Seringkali kostor di pandang dengan sebelah mata. Oleh karena itu tidak jarang jika kita melihat kostor seperti orang suruhan dan terkadang diperlakukan seenaknya oleh para pelayan bahkan warga jemaat. Padahal pemahaman dan perlakuan seperti ini adalah sesuatu yang keliru. Kostor juga merupakan pelayan di bait Allah. Secara liturgis kostor memiliki peran yang sama dengan para pelayan liturgis lainnya. Tetapi tugas dan fungsi mereka berbeda, tugas dan fungsi kostor yakni untuk mempersiapkan prasarana dan sarana peribadahan untuk kebaktian di rumah gereja, membantu majelis jemaat dalam tugas-tugas lain yang dibutuhkan demi kemajuan pelayanan, dan bertindak sebagai penoki lonceng ibadah untuk memberikan tanda bahwa ibadah akan dilaksanakan.
“Hargailah kostor, karena tanpa adanya kostor dalam lingkungan gereja, maka pelayanan yang dilakukan oleh para pelayan (Pendeta, Guru Jemaat, Penatua dan Diaken) tidak akan maksimal.”
Kebaktian Minggu I, 06 Oktober 2024, pukul 19.00 WIT, dilayani oleh Pdt. L. W. Laisila, dengan Majelis bertugas Pnt. L. M. V. Toule, dan Dkn. Y. P. Maukary.