14 Anak Terima Baptisan Kudus

Sebanyak 13 anak balita dan 1 remaja menerima baptisan kudus dalam kebaktian Natal hari kedua di Gereja Pniel Wayame, Senin, 26 Desember 2022, pukul 09 00 WIT.

Kebaktian syukur Natal yang juga diprogramkan sebagai momen baptisan kudus massal itu dilayani oleh KMJ Wayame, Pdt. Lodewyk W. Laisila dengan majelis pendamping Pnt. Joice Talaperuw dan Dkn. Ny. Selvina Rumalean.

Pembacaan Firman terambil dari Matius 2 : 16-18 tentang pembunuhan anak-anak di Betlehem atas perintah Herodes.

Pengisi pujian : Nn. Delona Ria Polhaupessy, membawakan lagu “The Goodness of God”

Berikut ini nama-nama mereka yang menerima baptisan kudus :

  1. Gianfranco Victor Immanuel Gaspersz
  2. Jessie Juanita Payer
  3. Gabriello Eliya Lerebulan
  4. Chrisnesya Chelsy Lerebulan
  5. Bertha Balubun
  6. Julius Balubun
  7. Dedi Sahurilla
  8. Martina Sahurella
  9. Marlon Sahurilla
  10. Shallom Zefanya Birahy
  11. Yuned Marisa Nederupun
  12. Yovanca Cellistha Nederupun
  13. Andrea Abigail Zefanya Soplanit
  14. Keeva Anthena Soplanit

Menurut Wikipedia, Baptisan (berasal dari bahasa Yunani: βαπτίζω, translit. baptizo) dikenal sebagai sakramen inisiasi Kristen yang melambangkan pembersihan dosa.[1][2] Baptisan juga melambangkan kematian bersama Yesus. Dengan masuk ke dalam air, orang yang dibaptiskan itu dilambangkan telah mati. Ketika ia keluar lagi dari air, hal itu digambarkan sebagai kebangkitannya kembali. Rasul Paulus dalam Surat Roma melukiskannya demikian: “Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.” (Roma 6:3-4).

Kata Baptisan (berasal dari bahasa Yunani: βαπτίζω, translit. baptizo) asal usul katanya adalah kata βάπτω – bapto, yang berarti menenggelamkan.[3] Lalu menjadi baptizo yang mengimplikasikan sesuatu direndamkan atau dicelupkan ke dalam suatu air atau sesuatu larutan tertentu(cairan).[4][5]. Inti dari istilah baptizō sendiri bukan pada metode (percik atau selam), tetapi pada proses atau pada efek yang dihasilkan daripada pembaptisan itu. Secara makna religius sendiri berarti membersihkan diri dari dosa atau lebih sederhana penyucian dalam kehidupan kekristenan.[5] Di pihak lain dapat diungkapkan sebagai makna bahwa orang tersebut adalah pengikut kristus.

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email