Lomba Makan Papeda dan Edukasi Rohani

Lomba Bale dan Makan Papeda mewarnai peringatan HUT Ke-87 Gereja Protestan Maluku (GPM) di Jemaat Wayame, Klasis Pulau Ambon Utara, Sabtu (3/8/2022).

Papeda yang biasa disantap dengan ikan kuah kuning merupakan makanan khas orang Maluku. Papeda berbahan dasar pati sagu.

Bale Papeda

Pantauan Tim Dokumentasi dan Publikasi, lomba tersebut diikuti oleh pasangan peserta dari 12 sektor, baik warga maupun presbiter, juga dari unsur AMGPM yang ada di wilayah pelayanan GPM Jemaat Wayame di kawasan Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon.

Selain Lomba Bale dan Makan Papeda, peringatan HUT GPM yang jatuh pada tanggal 6 September itu juga diisi kegiatan Jalan Santai yang melibatkan basudara dari Gereja Katolik dan Gereja Suara Ketebusan, Senam Bersama, dan pembagian “door prize”.

Jalan Santai dimulai pukul 06.30 WIT, mengambil rute start/finish di Gedung Gereja Pniel menuju Gedung Gereja Irene Souhoru, dan kembali ke garis finish menyusuri jalan utama BTN Wayame.

Setelah Jalan Santai, kegiatan Senam Bersama dimulai sekira pukul 07.30 WIT. Peserta yang berjumlah ratusan orang terlihat asyik bergoyang mengikuti berbagai irama musik termasuk Poco Poco, Tobelo, Country, dan Goyang Sumba.

Lomba Bale dan Makan Papeda dimulai sekira pukul 08.30 WIT dan selesai pukul 10.00 WIT.

Panitia lomba, Ibu Aba Putuhena mengatakan peserta lomba seluruhnya 18 pasangan, termasuk KMJ GPM Wayame Pdt. Lodewyk Laisila yang berpasangan dengan Pnt. Emmy Mayaut.

“Peserta seluruhnya 18 pasangan, termasuk KMJ Bapen Odick selaku peserta kehormatan,” katanya.

Menurut dia, untuk keperluan lomba tersebut panitia menyediakan sagu manta (mentah) sebanyak 5 kg.

“Beta seng beli tumang, beta beli kiloan, semua 5 kg,” katanya.

Proses lomba didahului pengadukan sagu manta dengan air panas (bale papeda), ini dilakukan oleh peserta perempuan. Setelah dirasa cukup (jadi papeda), lalu disajikan di piring pasangannya (peserta pria) yang sudah berisi ikan kuah kuning untuk disantap sampai habis dalam keadaan masih panas. Pemenang adalah yang selesai menyantap paling cepat.

Makan papeda panas-panas

“Uih, panas sekali, beta seng tahan, katong paksa dada bisa angos (rasa terbakar dalam dada),” kata Diaken. D. Polhaupessy, usai mengikuti lomba tersebut.

Setelah melalui 3 putaran, babak final diikuti 6 pasangan peserta, dan hasilnya Sektor 10 juara I, Sektor 12 (II), Sektor 7 (III).

Para pemenang mendapat hadiah spontan berupa uang tunai dari Pa Co. Juara I Rp.300.000, Juara II Rp200.000, Juara III Rp100.000

“Beta kasi (berikan) karena semangat mereka mengikuti lomba,” kata Pa Co sambil tersenyum senang.

Adapun pembagian “door prize” dilakukan di sela kegiatan Senam Bersama dan Lomba Makan Papeda.

Seluruh peserta sangat antusias dan gembira mengikuti seluruh acara sejak awal hingga selesai.

Edukasi Rohani

Ketua Majelis Jemaat Gereja Suara Ketebusan Negeri Lama, Pdt. James Rengrengulu, M.Th.D.Th. yang turut berpartisipasi sejak Jalan Santai hingga akhir acara, menyatakan kegiatan peringatan HUT Ke-87 GPM di Jemaat Wayame ini sebagai sebuah edukasi rohani yang baik sekali.

“Luar biasa, ini bentuk kebersamaan yang penting sekali artinya bagi seluruh umat Kristen di Ambon,” katanya saat diminta pendapatnya tentang kegiatan Jalan Santai, Senam Bersama dan Lomba Makan Papeda yang digelar GPM Wayame.

KMJ Gereja Suara Ketebusan Negeri Lama Ambon, Pdt. James Rengrengulu, M.Th.D.Th.

Lulusan STT Jakarta tahun 2018 yang juga Ketua Sinode Gereja Suara Ketebusan Seluruh Indonesia ini juga menegaskan kegiatan yang melibatkan umat Kristen dari berbagai denominasi ini sangat baik untuk merekatkan hubungan umat antardenominasi.

Dalam pengamatannya, denominasi gereja telah menjadi semacam penghalang hubungan umat yang berbeda denominasi.

“Ini beta lihat khususnya di kota Ambon, dan beta bersama Pdt. Odick memulai gerakan untuk mempererat hubungan antarumat Kristen dari berbagai denominasi yang ada di sini. Beta lihat hubungan interdenominasi kurang harmonis, denominasi menjadi semacam pembatas, ini tidak boleh dibiarkan,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Majelis Jemaat GPM Wayame, Pdt. Lodewyk Laisila menyatakan terima kasih kepada basudara umat Katolik dan Gereja Suara Ketebusan yang berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan oleh PHBG GPM Wayame ini.

“Beta berterima kasih dan memberi apresiasi tinggi atas keikutsertaan basudara umat Katolik dan dari Gereja Suara Ketebusan dalam kegiatan yang kami adakan ini,” kata Bapen Odick, sapaan akrab, saat membuka acara sekaligus melepas peserta Jalan Santai.

Bapen Odick juga menyatakan kegiatan Jalan Santai, Senam Bersama, dan Lomba Makan Papeda digelar sebagai ungkapan syukur atas anugerah Tuhan bagi GPM yang akan genap berusia 87 tahun pada 6 September 2022. (JNS)

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email