Kebaktian di minggu Adventus pertama (1/12/2024), pukul 07.00 WIT, dilayani oleh Pdt. Vonny Puttileihalat/R, bersama Majelis bertugas Pnt. Ny. N. Hunihua/M, dan Dkn. Ny. M. Titahelu/U.
Pusat pemberitaan Firman Tuhan pada kebaktian minggu pertama bulan Desember ini terambil dari Mikha 7 : 7 – 14.
“Di minggu Adventus ini, sebagai orang percaya, kita di ingatkan agar selalu memberi hati, hidup, dan waktu kita untuk meminta pembaharuan dan pengharapan kepada Allah,” ujar Pdt Vonny.
“Kita di tuntun tema mingguan Berharap kepada Allah yang menyelamatkan. Tema ini memiliki arti bahwa hidup yang kita jalani akan selalu saja ada perubahan yang terjadi, sehingga kita harus tetap ingat dan jadikan Firman Tuhan sebagai nilai hidup kita, baik disaat ini maupun di kehidupan esok hari,” tutur Pdt Vonny.
Menurut Pdt Vonny, “hidup ini penuh ketidakpastian, setiap hari ada situasi yang membuat kita merasa tertekan, cemas, bahkan putus asa dan kehilangan arah, maka kita membutuhkan pengharapan yang pasti yang tidak bisa kita temukan dalam diri kita sendiri, melainkan pengharapan sejati yang hanya bisa kita temukan di dalam Allah yang menyelamatkan kita,” kata Pdt Vonny.
“Kita melihat nabi Mikha yang hidup pada masa pemerintahan Raja Yehuda, yang sedang berada dalam keadaan buruk yang dilakukan oleh para penguasa, dan bangsanya ada dalam ambang kehancuran, tetapi Mikha setia mengharapkan penyelamatan dari Tuhan.”
Ada beberapa bagian penting yang bisa kita maknai:
1. Menunggu dengan pengharapan (Ayat 7)
Sebagai orang peracaya, kita harus dengan penuh pengharapan dan keyakinan ditengah dunia yang membuat kita merasa cemas dan pengharapan kita harusnya tidak membuat kita putus asa.
Dalam hidup kita apakah kita memiliki kesabaran untuk menunggu waktu Tuhan? Kita sering terburu-buru mencari jalan keluar, tetapi Firman Tuhan mengingatkan kita semua bahwa pengharapan bergantung kepada Tuhan yang setia dalam setiap gumul hidup kita dan kita harus sabar dan percaya, karena pada waktu-NYA, Tuhan akan bertindak.
2. Bangkit dalam Tuhan (Ayat 8)
Meskipun Mikha jatuh ,tetapi dia yakin dalam pengharapan bahwa Tuhan akan mengangkatnya.
Disaat hidup kita merasa gelap, musuh mungkin akan merayakan, namun saat ini Firman Tuhan mengajarkan untuk tidak menyerah karena Tuhan selalu memberi kita kekuatan untuk bangkit dari kegelapan. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan, justru Tuhan akan membimbing kita umat-NYA.
3. Menghadapi murka Tuhan dengan pertobatan (Ayat 9)
Mikha yakin Tuhan akan membelanya. Kita harus mengakui dosa-dosa kita. Kita datang dengan hati yang benar di hadapan Tuhan dan memohon ampun karena IA adalah hakim yang adil namun juga penyelamat yang penuh kasih. Apapun yang kita alami datanglah dengan kerendahan hati kepada Tuhan.
4. Pemulihan dan Ketenangan dari Tuhan. (Ayat 10-13)
Tembok akan dibangun, area perbatasan diperluas, Yehuda yang dulu sunyi akan kembali ramai. Ini adalah janji pemulihan dari Tuhan sebab IA tidak hanya akan memulihkan kita dari dosa tetapi akan memberikan kemenangan atas segala gumulan kita.
“Dari segala gumulan yang kita alami, kita harus yakin Tuhan punya rencana yang indah. Firman Tuhan mengingatkan kita bersama, apapun pergumulan kita, menunggulah dengan pengharapan pada Yesus, jangan pernah menyerah sekalipan kita ada dalam kegelapan, mengakui dosa kita dan Tuhan akan pulihkan kita sesuai dengan kehendak-NYA,” tutup Pdt Vonny.
Kebaktian Minggu jam kedua pukul 09.00 WIT, dilayani oleh Pdt. Lodewyk. W. Laisila, dengan Majelis bertugas Pnt. Ny. H. Kesaulya/P, dan Dkn. A. Ohoirat.