Cinta Kepada Manusia Membuat Hati Kita Menjauh Dari Tuhan

Kebaktian Minggu III, pukul 07.00 WIT di Jemaat GPM Wayame dilayani oleh Pdt. H. Liliefna ( KMJ GPM Negeri Lama) bersama Penatua Ny. H. Dangeubun/W dan Diaken J. N. Sahusilawane selaku majelis bertugas.
Minggu (18/08/2024) di kawasan wilayah pelayanan Klasis Pulau Ambon Utara merupakan minggu pertukaran pengkhotbah/mimbar.
Kebaktian di minggu ini bernuansa Merah-Putih dalam semarak merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke 79.

Pusat Pemberitaan Firman : 1 Raja-Raja 11 : 1-13

“Jika kita membaca bagian kitab ini, sebagai orang kristen yang baik kita pasti akan merasa tidak yakin dan terheran-heran. Mengapa demikian? Karena Raja Salomo, yang selama ini kita kenal sebagai Raja yang paling berhikmat dan begitu bijaksana, ternyata memiliki 700 Istri dan 300 Gundik yang jika dijumlahkan, totalnya 1000 orang. Luar biasa bukan?” Pertanyaan guyonan Pdt Liliefna.

“Daud yang merupakan ayah dari Salomo juga memiliki 8 istri. Tentu sulit jika kita bayangkan dengan akal sehat, tapi itulah fakta yang tertulis di dalam Alkitab. Ini merupakan cerita negatif yang menunjukan kejelekan Salomo sebagai seorang pemimpin yang sangat terpandang,” ujar Pdt Liliefna. “Biasanya seorang raja diagungkan dan disembunyikan kejelekannya, namun melalui kisah ini, kita tahu bahwa Alkitab menjelaskan secara lengkap baik dan buruk dari seseorang, supaya kita bisa belajar, bukan hanya dari kebaikan dan kelebihan, tetapi juga bisa belajar dari kejelekan dan keburukan, agar kita tidak mengulangi kesalahan yang sama,” tandas KMJ Negeri Lama ini.

“Tuhan sudah memperingati Salomo untuk jangan menikahi perempuan asing, karena mereka akan membelokan imannya dari Allah, tetapi ia malah menikahi mereka juga menyembah dan membangun bukit penyembahan kepada dewa lain. Dengan begitu maka dia sudah meninggalkan Allahnya dan berpaling kepada dewa lain. Hal itu jahat di mata Tuhan dan menyebabkan Salomo tidak lagi setia, sebagai pemimpin atau Raja dia sudah membawa umatnya meninggalkan Allah, karena itu mereka dihukum Tuhan, urai Pdt Liliefna.

Menurut Pdt Liliefna, pelajaran penting yang dapat diambil yaitu seorang istri sangat menentukan peran penting suaminya, ia bisa merubah suaminya dengan begitu mudah, dari baik menjadi buruk atau dari buruk jadi baik. Padahal tanggung jawab Salomo adalah untuk membawa umat selalu dekat kepada Tuhan, karena pasti akan diikuti oleh rakyatnya. Namun ternyata Salomo berbalik dari pada Allah dan kesalahan yang dibuat Salomo dirasakan oleh seluruh rakyat.”

“Pelajaran lain yang dapat diambil adalah, ketika seorang pemimpin meninggalkan Tuhan maka disitulah dia memasuki proses kehancuran dan kebinasaan. Tuhan memberikan hikmat kepada Salomo, karena Salomo memintanya. Tetapi ketika Salomo meninggalkan Tuhan, dia tidak langsung mendapat akibatnya, tapi akibatnya akan dirasakan oleh anak-anaknya di hari-hari kedepan saat mereka menjadi pemimpin di daerah mereka”, Pdt Liliefna menambahkan.

“Sebagai seorang pemimpin, kita harus selalu dekat kepada Tuhan, mengandalkan Tuhan dan setia kepada Tuhan, maka Tuhan akan memberikan kepada kita hikmat, kemampuan dan kebijaksanaan untuk menjalankan tugas kita sebagai pemimpin dengan baik didalam masyarakat maupun keluarga. Karakter hidup sebagai orang benar dan beriman harus bertumbuh dan berakar di dalam Tuhan, agar kita tidak goyah di dalam cobaan duniawi.
Pesan terakhir dalam khotbah dari Pdt. Liliefna adalah kita harus berbuah yang baik bagi Kristus dan bagi dunia ini dan minta hikmat dari pada Roh Kudus untuk terus bisa melakukan Firman Tuhan dan menjadikannya pelita dalam kehidupan kita agar kita menjadi orang-orang yang tetap setia kepada Tuhan.”

Pengisi Pujian: VG Laki-laki Sektor V

Kebaktian Pukul 09.00 WIT dilayani oleh Pdt. V. Lesbatta (KMJ GPM Tawiri) bersama Pnt. Ny. D. Dangeubun/M dan Dkn. Ny. S. Lewerissa/M selaku Majelis bertugas.
Pengisi Pujian: VG The Gavra

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email