AMGPM Cabang Pniel Menggelar MPPC Ke-2

Minggu, (21/01/24), Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku Daerah Pulau Ambon Utara Cabang Pniel, menyelenggarakan agenda legislatif Musyawarah Pimpinan Paripurna Cabang ke-2.

MPPC ke-2 AMGPM Cabang Pniel diawali dengan kebaktian minggu, pukul 09.00 WIT, yang dilayani oleh Pdt. Nadia. Manuputty, MA. Yeremia 9 : 23 – 26, menjadi bagian bacaan Alkitab yang direfleksikan oleh Pdt. Nadia.
“Semua yang kita miliki dan capai di dunia ini, mari memprioritaskan hanya untuk Tuhan, mengandalkan Tuhan, dan menjadikan Tuhan sebagai tujuan hidup, supaya anugerah keselamatan yang telah kita peroleh, tetap kita jaga, ujar Pdt. Nadia (Sekbid 3 PB AMGPM)

Seusai kebaktian, langsung dilanjutkan dengan Ceremony Pembukaan MPPC ke-2 AMGPM Cabang Pniel.
Secara berturut-turut, Pembacaan Laporan Ketua Panitia, Pidato Ketua AMGPM Cabang Pniel, Yoseph Talaperu, Arahan Pengurus AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara, oleh Ketua Bidang IV, Glen Pietersz, sekaligus membuka dengan resmi MPPC ke-2 AMGPM Cabang Pniel, sambutan Ketua Majelis Jemaat GPM Wayame, Pdt. Lodewyk. W. Laisila, dan sambutan Kepala Kecamatan Teluk Ambon, yang diwakili oleh Leonard. M. V. Toule.

“Bergerak Maju, Lestarikan Budaya”, menjadi tema yang diusung oleh panitia pelaksana AMGPM Ranting Wayame IV, dalam pelaksanaan MPPC ke-2 AMGPM Cabang Pniel.
“Melihat kemajuan dunia, dalam bidang fashion, kami hanya mau mengingatkan kepada pemuda pemudi Maluku, bahwa kebudayaan Maluku dalam hal ini kain tenun, juga merupakan fashion yang indah, yang harus dilestarikan bahkan dibanggakan oleh kita sebagai orang Maluku”, tutur Gaby Sihasale/L, selaku Ketua Panitia Pelaksana.
Hal senada juga diutarakan oleh Ketua Cabang Pniel, Yoseph Talaperu. Talaperu menambahkan bahwa lewat momentum MPPC ini hendaknya AMGPM Cabang Pniel terus bertumbuh, bergerak maju, dan berdampak bagi gereja maupun masyarakat.

Ketua Majelis Jemaat GPM Wayame, Pdt. Lodewyk. Laisila, dalam sambutannya menyampaikan dua hal penting dalam kaitan sinergitas gereja bersama AMGPM.

  1. Penguatan aspek spiritualitas dan organisatoris.
    Aspek spiritualitas dan organisatoris menjadi hal penting dan hendaknya dapat menggerakkan dinamika pelayanan. Ketika aspek spiritualitas kita kuat, maka kita akan menampilkan karakter Kristus dalam gerak pelayanan organisasi kita, kata Pdt. Laisila.
  2. Peningkatan ekonomi kreatif/pemuda.
    Tampilan pembukaan MPPC disaat ini semacam memberikan inspirasi kepada kita semua untuk mengelola potensi ekonomi yang ada, supaya bisa terus ditingkatkan, agar ada income yang bisa didapatkan baik personal, organisasi, maupun bisa berdampak bagi masyarakat, ajak Pdt. Laisila.
    Pdt. Laisila selanjutnya memberikan semangat, dorongan, dan strategi agar pemuda bisa melihat ekonomi kreatif sebagai peluang.

Seluruh proses sidang-sidang berlangsung dengan dinamika saling adu argumentasi, tetapi tetap berjalan dengan lancar dan dalam balutan kasih kekeluargaan.

Musyawarah Pimpinan Paripurna Cabang ke-2 AMGPM Cabang Pniel berlangsung 9 jam dengan menghasilkan 15 program, 34 kegiatan, 8 rekomendasi, 7 surat keputusan, dengan anggaran pendapatan dan belanja berimbang Rp. 39. 980.000.

MPPC ke-2 AMGPM Cabang Pniel, ditutup oleh Pengurus AMGPM Daerah Pulau Ambon Utara, Ketua Bidang IV, Glen Pietersz.
Glen Pietersz mengapresiasi AMGPM Cabang Pniel yang sukses mengapresiasi kader-kader Cabang Pniel yang dewasa dalam bersidang dan berorganisasi.

Rangkaian MPPC ke-2 AMGPM Cabang Pniel diakhiri dengan kebaktian perjamuan kasih yang dilayani oleh Pdt. Benli. Pattihawean.

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email