Jadilah Terang Dunia

Kebaktian minggu Adventus I, (3/12/23) pukul 09.00 WIT dilayani oleh Pendeta Benli Pattihawean M.Si, dengan majelis bertugas Pnt. M. V. Matahelumual dan Dkn. Ny. M. Samson/L. Pusat pemberitaan firman didasarkan pada pembacaan Alkitab, Yesaya 49 : 1 – 7.

Mengawali khotbahnya, Pdt Benli menguraikan bagian teks pembacaan yang menjelaskan tentang kondisi bangsa Israel saat pembuangan di Babel. “Israel harus menjalani pembuangan di Babel karena telah terjadi inkonsistensi atau ketidaksesuaian antara ritual perayaan keagamaan dan praktek hidup keseharian”, tutur Pdt Benli.

“Allah tidak hanya melihat kita saat berada di gereja dan di ruang ritual beribadah, tetapi juga dalam kehidupan keseharian kita”, ujar Pendeta Benli yang merupakan fans sejati Timnas Sepakbola Derpanzer Jerman.

Kualitas ibadah itu ditentukan setelah kita keluar dari tempat kita beribadah. “Ibadah ritual dan praktek hidup keseharian harus selaras”, tegas Pdt Benli. “Kamu adalah terang dunia, merupakan identitas yang diberikan Yesus kepada kita untuk relasi kita bersama dengan Yesus, tetapi juga relasi dengan sesama.

Kita adalah terang dunia, tetapi kita bukan sumber terangnya. Terang sesungguhnya adalah Yesus, Pdt Benli menambahkan. Kita harus bisa memantulkan terangnya kepada dunia. Kita bisa menjadi terang, jika kita hanya di dalam Yesus dan dekat dengan Yesus”, tandas Pdt Benli.

“Masa lalu tidak bisa kita hadiahkan kepada siapapun karena ia telah berlalu dan menjadi kenangan. Masa depan juga tidak bisa kita hadiahkan kepada siapapun karena ia masih menjadi misteri. Jadikanlah hari ini hadiah dengan tetap menjadi berkat dan bermanfaat bagi sesama”. Kalimat bijak/motivasi dari Pdt Benli yang bisa dimaknai secara bersama di minggu Adventus I.

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email