Cerah Tanpa Pecah

Kebaktian minggu, 13 Agustus 2023, Pukul 07.00 WIT, dilayani oleh Calon Pendeta E. Sopacuaperu, S.Si Teol, M.Fil, bersama dengan majelis pendamping Pnt. Ny. A. Souhuwat/K dan Dkn. Ny. S. P. Putuhena/S.

Berlandaskan pada Firman Tuhan 1 Korintus 1 : 10 – 17 tentang perpecahan dalam jemaat di Korintus, Calon Pendeta E. Sopacuaperu, S.SI Teol, M.Fil,  mengungkapkan beberapa hal yang menyebabkan retaknya suatu hubungan atau relasi adalah komunikasi.

“Ekle” sapaan akrabnya, menjabarkan empat hal agar kita dapat hidup cerah tanpa pecah lewat cara komunikasi Paulus dengan jemaat di Korintus.

  1. Nasihat (Pastoral)

Seperti yang dilakukan Paulus dalam pembacaan firman pada ayat 10, memberikan nasihat bukan kemarahan. Nasihat penting agar kita tidak pecah, tidak retak, dan hubungan kita tidak rusak. Di tengah ketegangan kita sering tidak memberi ruang pada nasihat, maka belajarlah memberi ruang untuk nasihat, dan memberikan telinga untuk mendengarkan nasihat.

  1. Membongkar Curiga

Untuk menjaga relasi, kita perlu membongkar kecurigaan. Karena jika kecurigaan tidak dibongkar maka akan terjadi saling tuduh menuduh, yang kemudian memunculkan benci, dan dari benci dapat menyebabkan perpecahan.

  1. Argumen bukan sentimen

Untuk menyikapi berbagai perbedaan, yang perlu dilakukan adalah jangan sampai sentimen sebelum berargumen. Pastikan tidak sinis agar dapat berpikir logis dan kritis. Pastikan kritisisme mendahului sinisme.

  1. Fokus

Letakkan fokus, karena fokus menjaga kita agar tidak melenceng. Hidup yang berfokus dan memiliki fokus menolong kita untuk hidup cerah tanpa pecah.

Pada kebaktian jam pertama ini, diisi kesaksian pujian oleh Sdr. Sandy Leunupun.

Kebaktian minggu jam kedua pukul 09.00 WIT dilayani oleh Pdt. L. Batsira, M.Si Teol, dengan majelis pendamping Pnt. Ny. J. Kakiay/T, dan Dkn. H. Hulupaa.

Pengisi pujian: Solois Sien Kayadoe/M, dan solois Frano Lewerissa.

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email