Kebaktian minggu, 23 Juli 2023, merupakan kebaktian syukur HUT ke-46 YPPK Dr. J. B. Sitanala, sekaligus bertepatan juga dengan perayaan hari anak nasional ke-39. Kebaktian pukul 09.00 WIT dilayani oleh Pdt. Lodewyk. W. Laisila, dengan majelis bertugas Pnt. J. Nanlohy, dan Dkn. Ny. M. D. Usmany/T. Khusus untuk pelayanan firman dilayani oleh Pdt. Steven. Galinding, dari Gereja Penyebaran Injil Kana Ambon, karena merupakan minggu pertukaran pengkhotbah antar denominasi gereja.
“Banyak orang yang bisa hidup bersama, tetapi belum tentu bisa ramah satu terhadap lainnya”.
“Tetapi alangkah baik dan indahnya, jika kita hidup bersama dan bisa hidup ramah”.
Demikian penggalan kalimat yang disampaikan oleh Pdt. Steven dalam khotbahnya, menguraikan tentang tema yang diusung dalam perayaan HUT Ke-46 YPPK Dr. J. B. Sitanala, “Hidup bersama yang ramah, dan peduli anak”.
Hal senada juga berkorelasi dengan tema perayaan hari anak nasional ke-39, yakni; “Anak terlindungi, Indonesia maju. “Hidup yang ramah, akan turut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan fisik, psikis, dan spiritualitas seorang anak, tutur Pdt. Steven.
Ada dua pesan penting dari pemberitaan firman, Keluaran 1 ayat 1 – 22 yang disampaikan oleh Pdt. Steven;
- Kita harus menghindari spirit Fir’aun.
“Kita tidak boleh mencontohi apa yang telah dilakukan oleh Fir’aun, karena hal demikian sangat bertentangan dengan apa yang dikehendaki oleh Tuhan”.
“Mari berhenti mengeluarkan kata-kata kutukan kepada anak-anak kita”.
- Memiliki Spirit seperti bidan Sifra dan bidan Pua.
“Bidan Sifra dan bidan Pua telah melakukan apa yang sesuai dengan kehendak Tuhan, dengan berani melawan perintah Fir’aun, dan berhasil menyelamatkan keturunan Israel”.
“Mari membiasakan mengeluarkan kata-kata yang positif kepada anak-anak”.
“Kamu anak yang baik, kamu anak yang istimewa”, adalah contoh kata-kata yang bisa membuat anak-anak bahagia, dan merasa dihargai, tandas Pdt. Steven.
Puncak perayaan hari anak nasional ke-39, minggu 23 Juli 2023, yang dilaksanakan di Propinsi Jawa Tengah, kota Semarang, Jemaat GPM Wayame turut berbangga karena 2 anak dari jemaat GPM Wayame, yaitu “El Luturmas” dan “Quann Noya” dipercayakan untuk menjadi master of ceremony (MC), pada acara yang turut dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Kh. Ma’ruf Amin, Menteri Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
22 Juli 1977, adalah tonggak sejarah bagi YPPK Dr. J. B. Sitanala, untuk mewujudkan misi GPM, mengedukasi anak-anak bangsa melalui gereja.
Selamat ulang tahun ke-46 YPPK Dr. J. B. Sitanala.
“Hidup bersama yang ramah, dan peduli anak”.
Selamat merayakan hari anak nasional ke-39.
“Anak terlindungi, Indonesia maju”.