“Hidup oleh Roh” merupakan perikop dari pembacaan Firman dalam Roma 8 : 1 – 17 yang menjadi dasar pemberitaan Firman yang disampaikan Pdt. Em. Ny. F. Matheis/T pada kebaktian Pentakosta Kedua, Senin 29 Mei 2023, Pukul 19.00 WIT, bersama majelis pendamping Pnt. H. Titaheluw dan Dkn. Ny. F. Kilikily/T.
“Keturunan roh kudus adalah 1 dari 5 rangkaian karya Keselamatan Allah di dalam Yesus Kristus; Kelahiran Yesus, Kematian Yesus yang diawali dengan pelayanan dan kesengsaraan, Kebangkitan Yesus, Kenaikan Yesus, dan Keturunan roh kudus.” Ujar Pdt. Em. F. Matheis/T membuka khotbahnya.
Menurut Pendeta Dik, sapaan akrabnya, Keturunan roh kudus adalah hadirnya Yesus keseluruh dunia. Orang yang hidup oleh roh adalah orang yang di dalam dirinya roh itu berdiam, menetap, dan tinggal tetap. Hidup oleh roh adalah hidup yang memberi kekuatan tapi juga hidup yang peduli, dan memberdayakan hidup orang lain.
Hidup dalam roh adalah Hidup yang menghargai hidup sesama manusia dan alam semesta. Hidup dalam roh adalah hidup yang memelihara hidup dengan orang lain dan juga bumi sebagai rumah bersama segala makhluk. Orang yang hidup dalam roh adalah orang yang sadar bahwa hidupnya akan binasa jika ia menghancurkan orang lain atau tidak memelihara hidup bersama dan bumi ini.
Lebih lanjut, Pendeta Dik juga mengatakan bahwa Penderitaan memang selalu ada, tidak bisa dihindari tetapi orang yang hidup dalam roh akan senantiasa dikuatkan. Roh akan membuat manusia melihat tantangan, penderitan, pergumulan-pergumulan berat sebagai ruang dan kesempatan dimana Allah memberkati. Allah berkuasa memberi hidup yang baru, hidup yang lebih baik, hidup yang dimerdekakan dan diselamatkan.
Hidup oleh Roh menjadikan manusia sebagai anak dan Allah sebagai bapa. Menjadikan relasi manusia dan Allah menjadi relasi yang dekat, akrab dan harmonis. Relasi yang baik dari Bapa memberi jaminan keselamatan bagi anak-anak. Hidup oleh Roh menjadikan hidup kita menjadi hidup yang membawa damai sejahtera, hidup yang menghargai sesama dan semesta, hidup yang memelihara kehidupan bersama dan bumi ini, hidup yang berpengharapan akan hidup yang kekal di dalam Kristus, dan hidup yang tertib dengan Tuhan.
“Terimalah roh, buka hati, buka diri untuk roh itu, supaya kalo katong su biking akang katong tarus tingkatkan, kalo balong biking bae-bae mari katong biking akang bae-bae, kalo balong paskali dan masih dikuasai roh kedagingan, bertobatlah dan berubahlah. Berilah dirimu dikuasai roh agar diselamatkan Tuhan dan kuasa roh.” Ujar Pendeta Matheis/T menutup khotbahnya.
Dalam kebaktian ini juga diisi dengan persembahan pujian oleh Sdr. Sandy Leunupun dan Sdri. Neny Taliak.