Kehilangan Roh = Kehilangan Rahmat Tuhan

Membuka khotbahnya dalam kebaktian minggu, 5 maret 2023, pukul 07.00 WIT, Pdt. P. Refialy, M.Th, mengajak umat untuk bersyukur terhadap rahmat dan kasih Allah, sebab kita masih dipelihara dengan baik hingga bisa memasuki minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke 3 (Reminiscere)

Majelis bertugas pada kebaktian minggu jam pertama, Pnt. Ny. F. Engko/M dan Dkn. Ny. J. Reanwaruw/P.

Rahmat harus kita sambut dengan Iman, sebab keselamatan terjadi bukan karena jasa baik, prestasi, dan juga kehebatan kita, namun karena cinta kasih Allah yang dianugerahkan kepada kita, tegas Pdt Refialy.

Tutur mantan ketua Klasis Pulau Ambon Utara, cara beragama yang keliru akan menghasilkan cara pandang yang keliru pula terhadap rahmat dan kasih Allah, Buktinya dalam pembacaan injil Yohanes pasal 3:1-21 tentang percakapan dengan Nikodemus. Nikodemus tidak mengerti akan arti lahir baru (manusia baru).

Pdt Refialy mengatakan orang boleh secara fisik lahir, tetapi selama ia tidak mengalami pertobatan dan hidup jauh dari kuasa roh kudus maka selama itu pula ia tidak layak bagi kerajaan sorga. Menerima rahmat itu gratis, tapi harga dari rahmat itu yang mahal, karena harga dari dari rahmat yaitu darah Yesus Kristus di kayu salib, kata Pdt Refialy menutup Khotbahnya.

Kebaktian Minggu jam kedua pukul 09.00 WIT dilayani oleh Pdt. L. Tumalang, S.Si, dengan majelis bertugas Pnt. Ny. F. Engko/M, dan Dkn. A. Ohoirat.

Inti dari pesan khotbah Pdt Tumalang adalah Kita harus memaknai masa-masa penderitaan Tuhan Yesus dengan baik. Pemaknaan harus nyata dengan hidup yang mau dibaharui. Belajarlah untuk menjumpai Tuhan Yesus dan minta Ia untuk menuntun. Jangan malu untuk mengakui kepada Tuhan bahwa kita tidak paham dan tidak mampu. Tuhan sanggup mendengar, dan Ia sanggup mengubah kita.

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email