Edukasi Virtual Covid-19 Jemaat GPM Wayame

wayame. pnielwayame.org – Hingga saat ini, masih banyak informasi yang belum diketahui oleh masyarakat luas tentang Pandemi Covid-19. Sejak awal wabah ini muncul di Indonesia pada Maret 2020, informasi dan literasi ilmiah tentang Covid-19 masih sangat terbatas. Literatur masih sedikit, akibatnya muncul banyak hoax (berita tidak benar) yang bertebaran diberbagai platform media sosial, yang justru dipercaya oleh masyarakat umum.

Ketidaktahuan mengenai informasi Covid-19, mulai dari cara penyebaran, pencegahan yang efektif, isolasi mandiri atau terpusat, sampai ke pengobatan klinis, jika dibiarkan dapat menyebabkan kegagalan penanganan jangka panjang. Stigma negatif terhadap orang yang terkonfirmasi tertular dan keluarganya, justru membuat mereka terkucilkan dalam masyarakat. Kondisi ini sama sekali tidak mendukung upaya proses pemutusan mata rantai penularan dan penyebaran, tetapi justru memperpanjang mata rantainya.

Peningkatan kasus terkonfirmasi positif secara nasional, provinsial, bahkan lokal kota Ambon dan kecamatan Teluk Ambon terus bertambah. Data Satgas Covid-19 Kota Ambon per tanggal 17 Juli 2021; jumlah kasus terkonfirmasi di Kecamatan Teluk Ambon 349 kasus. Sebanyak 115 kasus (32,95%), justru terdapat di Desa Wayame. Upaya pemerintah untuk memutuskan mata rantai penularan Covid-19 tidak akan berhasil, jika tidak didukung oleh berbagai pihak. Dalam konteks ini, gereja terpanggil mendukung pemerintah untuk bersama-sama berupaya memutuskan mata rantai Covid-19.

Bertolak dari realita ini, maka Crisis Center Covid-19 (C319) Jemaat GPM Wayame bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Ambon melakukan “Edukasi Virtual” tentang bahaya Covid-19. Edukasi ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2021 dan dipancar-luaskan dengan fasilitas live streaming (TV kabel dan Youtube) dari gedung gereja Pniel Wayame. Hadir sebagai narasumber dr. R. Chandra, M.Kes (Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Ambon) dan dimoderatori oleh Ibu Pnt. Deassy J.A. Hehanussa/Siwabessy.

Edukasi ini bertujuan untuk: (1) memberikan informasi dan pengetahuan Covid-19 tentang pencegahan, pemeriksaan, pelacakan, karantina dan isolasi, serta informasi kesehatan masyarakat lainnya; (2) menyiapkan masyarakat/umat untuk hidup berdampingan dengan Covid-19 (new normal life); (3) menghindari stigmatisasi negatif terhadap orang atau keluarga yang terkonfirmasi atau tertular Covid-19; (4) memberikan rasa percaya diri dan mendorong para penyintas untuk turut terlibat berbagi pengalaman sebagai bahan pembelajaran kepada sesama.

Kedepan, Crisis Center Covid-19 (C319) akan terus menggagas kegiatan-kegiatan seperti ini secara bertahap, terencana dan berkelanjutan, sehingga masyarakat dapat menerima informasi dan pembelajaran yang benar tentang pandemi Covid-19 dan protap penanganannya (erjees).

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email