Jemaat GPM Wayame Gelar Sidang Jemaat Ke-47

Minggu, 2 Februari 2025, Jemaat GPM Wayame menggelar Sidang Jemaat Ke-47. Seluruh rangkaian persidangan diawali dengan kebaktian Minggu, yang berlangsung pukul 08.00 WIT.
Kebaktian Minggu dilayani oleh Pdt. I. W. J. Hendriks, dengan Majelis pendamping Pnt. Ny. M. Lumamuly/S, dan Dkn. Ny. J. Jamlaay/L.

“Menyadari akan kelemahan dan keterbatasan kita, maka itulah kita bersidang”, tutur Pdt. Hendriks di awal khotbahnya.
“Kita bersidang untuk mengetahui dan menentukan apa yang Tuhan kehendaki.”
“Keyakinan itu yang akan kita jabarkan pada program-program dan keputusan Sidang ke-47”, kata Pdt. Hendriks.
“Semoga semua keputusan sidang dapat bermanfaat bagi kehidupan berjemaat.”
“Gereja yang Profetik adalah bukan untuk diri sendiri, tetapi untuk kehidupan bersama” tegas Pdt. Hendriks.

“Pembacaan Alkitab dari Daniel 6 : 1 – 29, memberikan inspirasi kepada kita tentang sosok Daniel”.
“Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita”.
“Dalam kondisi apapun, kita harus meyakini Tuhan ada serta”, ujar Pdt. Hendriks, Ketua MPH Sinode GPM periode 2000 – 2005.
“Persidangan Jemaat adalah pergumulan iman kita bersama”, tambah Pdt. Hendriks di akhir khotbahnya.

Acara pembukaan diawali dengan pembacaan Laporan Panitia yang dibacakan oleh Ketua Panitia Sidang Jemaat Ke-47, Pnt. Harly Van Harling.
Panitia pelaksana terdiri dari sektor pelayanan 9 dan sektor pelayanan 10, dengan total kepanitiaan berjumlah 88 orang, lapor Van Harling.
“Sidang Jemaat Ke-47 diharapkan menjadi wahana untuk mengevaluasi seluruh program pelayanan baik di Majelis Jemaat, Sektor, Unit, maupun tim badan pembantu pelayanan yang ditetapkan di keputusan Sidang Jemaat Ke-46, tahun 2024”.
“Persidangan Jemaat Ke-47 ini diharapkan dapat melahirkan program-program pelayanan yang lebih menyentuh umat, harap Van Harling”.
Van Harling menutup laporan panitia dengan berbagi kutipan:
“Story akang bae-bae, jang rasa diri labe. Ale pung labe, beta pung kurang, bakampong akang lah katong toma”.

Ketua Majelis Jemaat GPM Wayame, Pdt. Lodewyk Laisila dalam Pidatonya mengatakan 3 hal penting tentang Sidang Jemaat.
1. Ini komitmen bergereja yang demokratis.
2. Sidang Jemaat merupakan sidang gerejawi dan lembaga pengambilan keputusan tertinggi di tingkat jemaat.
3. Sidang Jemaat ini adalah sesuatu yang sakral.
“Orang-orang yang hadir bukan orang-orang yang kebetulan, tetapi orang-orang yang terpanggil untuk bersama-sama bersidang membicarakan kepentingan memajukan pelayanan berjemaat.

Tema: “Beritakanlah tahun rahmat Tuhan telah datang, dan kerjakanlah keselamatanmu”.
Sub Tema Pelayanan tahun 2025: “Teguhlah sebagai Gereja yang Profetik, untuk terus berbuah bagi kehidupan bersama”.
“Ini adalah inspirasi teologi dalam seluruh gerak pelayanan kita di sepanjang tahun 2025, dan secara khusus akan menjiwai Sidang Jemaat Ke-47 yang kita gelar saat ini”, ujar Pdt. Laisila.

Majelis Pekerja Klasis Pulau Ambon Utara, Pdt. Ny. J. Tomatala/Sarimanela, sebelum membuka Sidang Jemaat Ke-47, dalam arahannya memberikan penguatan kepada semua unsur pelayan.
“Tunaikanlah seluruh panggilan pelayanan dengan rasa takut Tuhan. Kita baru saja memulai, mulailah dengan mengandalkan Tuhan. Kerjakanlah seluruh pelayanan ini dengan rendah hati, taat, dan setia”.

Sidang Jemaat ke-47 dibuka secara resmi oleh Pdt. Ny. J. Tomatala/S, ditandai dengan pemetikan Cengkeh.

Turut hadir dalam acara pembukaan Sidang Jemaat Ke-47, Sekretaris Camat Teluk Ambon, Idrus Buamona, dan Sekretaris Desa Wayame, Erwin. Lethulur.
Pdt. Ny. J. Tomatala-Sarimanela didampingi oleh Pdt. Ny. Y. Toisuta-Timisela, bersama Litbang Klasis Pulau Ambon Utara, Edizon Jambormias.

Sidang Jemaat Ke-47 berlangsung 10 jam, dengan menghasilkan 7 surat keputusan, 37 program, 70 kegiatan, dengan anggaran pendapatan dan belanja gereja sebesar Rp.2.900.000.000,-) beserta 15 butir rekomendasi dan ucapan terima kasih.

Sidang Jemaat Ke-47 ditutup oleh Pdt. Ny. J. Tomatala/Sarimanela.
Pdt. Tomatala mengatakan bahwa dinamika itu penting dalam bersidang, karena itu merupakan hal biasa.
Pdt. Tomatala mengajak semua pelayan dan umat agar setelah ini semua harus berkolaborasi dan bersinergi untuk melaksanakan semua produk keputusan yang telah kita putuskan secara bersama”.
Tuhan menolong kita semua!

Seluruh rangkaian Sidang Ke-47 Jemaat GPM Wayame diakhiri dengan Kebaktian penutupan dan Jamuan Kasih yang dilayani oleh Pdt. Ny. V. Puttileihalat/R.

Kebaktian Pukul 06.00 WIT, dilayani oleh Pdt. Ny. L. Kaimarehe/L, dengan Majelis pendamping Pnt. Ny. M. Lumamuly/S dan Dkn. Ny. D. Masela/P.
Sekaligus beberapa Badan pembantu pelayanan periode 2025-2030 dilantik.

Berbeda pendapat dalam semangat demokrasi adalah hal biasa, namun hasil keputusan harus dijunjung tinggi sebagai hasil kerja kita bersama. Dengan diterimanya semua keputusan ini, maka tugas dan tanggung jawab kita kini terbentang ke depan. Tantangan dan masalah pasti ada sebagai bagian dari dinamika pelayanan, namun satu hal yang pasti, tidak ada tantangan dan masalah yang tidak bisa terselesaikan. Bersama Yesus Kristus Tuhan kita selalu ada optimisme dan solusi, bahwa kita akan di mampukan dan di layakan untuk mengemban dan melaksanakan semua hasil keputusan persidangan ini.

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email