Andriana Ilelapotoa (24), lulusan Fakultas Hukum Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon dengan predikat sangat memuaskan (cumlaude), ingin pulang dan mengabdikan diri di Piliana, negeri kelahirannya.
Perempuan kelahiran 1 Januari 2000 yang akrab disapa Any ini mengutarakan keinginannya itu saat dijumpai di Gereja Pniel Wayame, usai kebaktian Minggu tanggal 1 September 2024.
“Iya, beta mau pulang ke Piliana. Pak Pendeta Carlos juga su bilang, minta beta bantu, kebetulan ada masalah batas tanah,” katanya.
Pendeta Carlos (Titahena) adalah Ketua Majelis Jemaat GPM Piliana, satu negeri di Pulau Seram yang merupakan pintu masuk bagi pendaki yang ingin naik Binaiya, gunung tertinggi di Provinsi Maluku.
Pulang ke kampung halaman untuk mengabdikan diri adalah salah satu tekad utama Any. Ia mau melakukan itu bukan semata karena dirinya adalah anak negeri Piliana, tetapi juga sebagai ungkapan syukur karena berkat hubungan kemitraan GPM Jemaat Piliana dan GPM Jemaat Wayame maka ia mendapat beasiswa selama kuliah di Unpatti Ambon.
Anak keempat dari lima bersaudara keluarga Ilelapotoa ini menghabiskan waktu 5 tahun 3 bulan hingga lulus pada tahun 2023, dan diwisuda pada tahun ini.
Bagaimana perasaan Any bisa lulus dengan predikat cumlaude?
“Beta sangat bersyukur dapat beasiswa dari Jemaat Wayame. Puji Tuhan Yesus, beta seng sangka bisa ada di sini, semua berkat Tuhan melalui jemaat ini,” katanya.
Ia mengaku beasiswa yang diterima memacu dirinya untuk rajin kuliah dan tekun belajar sehingga bisa berprestasi, lulus dengan IPK 3,66.
Lahir dari pasangan Yulianus dan Rosina Ilelapotoa, Any selama kuliah tinggal di rumah Ibu Leni Manusama, seorang warga Unit Sinai. Di situ, ia pun mengabdikan diri sebagai pelayan di kepengurusan unit.
Penulis skripsi berjudul Victim Blaming Dalam Tindak Pidana Kekerasan Seksual (Kajian Perspektif Victimologis) ini ikut kebaktian Minggu tanggal 1 September 2024, dimana Pelayan Firman melalui doa melepaskan tanggung jawabnya sebagai Pengurus Unit Sinai dengan pertimbangan akan pulang ke Piliana.
Dalam kebaktian itu, Any ditemani kedua orang tua, saudara dan kerabatnya.
Saat ini Any menjadi sarjana ke-11 di Piliana, negeri “putus pusa”, tempat ia akan mengamalkan ilmu hukum yang dikuasainya demi kesejahteraan masyarakat di sana.
Selamat mengabdi Any. Tuhan Yesus senantiasa menyertai dan memberkati.
Jemaat Wayame
Gereja Protestan Maluku (GPM) Jemaat Wayame adalah persekutuan orang percaya (Kristen) yang bermukim di wilayah pemerintahan Desa Wayame dan Negeri Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Provinsi Maluku.
Berada di bawah naungan Klasis Pulau Ambon Utara, GPM Wayame beranggotakan 674 keluarga dengan jumlah jiwa 2.450 orang, tersebar di 12 sektor, 27 unit pelayanan.
Bergereja di Gedung Pniel yang berada di komplek perumahan BTN Wayame Permai, Jemaat ini dalam pelayanannya menyediakan beasiswa bagi anak-anak warga jemaat maupun jemaat mitra (GPM Piliana).
9
Any adalah salah satu penerima beasiswa yang mampu menunjukkan tanggung jawab berupa prestasi dalam bentuk kelulusan dengan predikat cumlaude. Sebelumnya, warga jemaat bernama Ronny Nanlohy juga meraih gelar Master seni bidang studi musik gerejawi dari IAKN Ambon dengan predikat cumlaude, berkat beasiswa dari Jemaat Wayame.
GPM Jemaat Wayame saat ini dilayani tiga hamba Tuhan, yakni Pdt Lodewyk W. Laisila selaku Ketua Majelis Jemaat, dan dua Pendeta Jemaat, masing-masing Pdt. Laan Kaimarehe-Latumeten, Pdt. Vonny Putilaihalat-Renmaur, didukung 54 Penatua dan Diaken.
Dengan APBJ 2024 sekira Rp2,8 miliar, GPM Jemaat Wayame tidak hanya melayani kebutuhan rohani umat (warga Jemaat), tetapi juga kebutuhan pangan dan papan bagi mereka yang membutuhkan. Selain beasiswa untuk pelajar SD, SMP, SMA, Mahasiswa Strata 1 maupun Pascasarjana, Jemaat ini juga mempunyai program pemberdayaan ekonomi warga jemaat, daikonal bagi janda dan anak yatim piatu, orang sakit, dan bedah rumah. (*)