Kebaktian Minggu IV, 26 Mei 2024 pukul 09.00 WIT, dilayani oleh Pdt. L. W. Laisila, M.Si dengan majelis bertugas Pnt. Ny. F. Maghijn/E dan Dkn. Ny. S. F. de Fretes/P.
Kebaktian Minggu pukul 07.00 WIT, dilayani oleh Pdt. J. Metiary/P, dan majelis bertugas Pnt. Ny. E. Kesaulya/P, dan Dkn. D. Polhaupessy.
Selain bernuansa etnik, dalam kebaktian jam pertama dan jam kedua, semuanya menggunakan liturgi dan Alkitab bahasa Melayu-Ambon.
Pembacaan Alkitab : 2 Korintus 6 : 1-10
Pada ayat 1 disebutkan “Tagal katong ni Allah pung tamang karja” adalah sebuah pernyataan yang ingin disampaikan oleh Rasul Paulus kepada kita, bahwa kita telah menerima kasih karunia Allah di dalam keselamatan melalui Yesus Kristus dan sebab itu kita dapat mengambil bagian dalam kerja-kerja pelayanan atau pemberitaan Injil yang telah dialamatkan pada masing-masing kita, ujar Pdt Odick.
“Singkatnya, pernyataan ini mau menandaskan bahwa ada identitas yang telah kita miliki sebagai “tamang-tamang sekerja Allah” atau rekan kerja Allah, yang kemudian dikelompokkan oleh GPM dalam dua kategori besar yakni pelayan khusus dan pelayan umum. Pelayan khusus seperti pendeta, penatua, diaken dan penginjil, sedangkan
pelayan umum seperti jemaat dalam ruang lingkup kerja masing-masing.
Paulus juga ingin menegaskan bahwa kita telah menerima anugrah keselamatan dari Allah dengan “Berkat basar yang Allah su kasi par katong, jang akang jadi parcuma”. Oleh karena itu, pada ayat 2 disebutkan “Hari ini ni Tuhan kasi salamat manusia” juga mau memberi suatu bentuk penegasan dari kalimat “Berkat basar yang Allah su kasi par katong, jang akang jadi parcuma”, agar kita patut mensyukuri dan tidak menyia-nyiakan anugrah yang Allah karuniakan bagi kita orang percaya,” ucap Pdt Odick.
“Selanjutnya pada ayat 4 disebutkan “Mala dalang hal apa sa, katong salalu usaha par kasi unju kalo katong ini batul-batul Allah pung orang-orang karja. Katong salalu usaha par kasi unju akang waktu katong tahang hati dalang susah deng sangsara ka masala”. Menunjukkan bahwa dalam hal apapun atau kondisi apapun bertahan adalah kunci. Kebertahanan ini sendiri harus menjadi bagian dari karakter orang-orang yang memberitakan Injil Yesus atau karakter dari “Tete Manis pung tamang-tamang karja”.
Rasul Paulus ingin mengarahkan pada kita harus bertahan, tetapi bertahan juga membutuhkan kekuatan, dan sumber kekuatan itu ada didalam Roh Kudus, sebab hanya Roh Kudus yang mampu untuk menggerakkan, mendorong, dan memampukan kita,” Pdt Odick menguraikan.
“Pada ayat 8-10 adalah bukti dari kita yang bertahan dan menaruh harapan kita sepenuhnya pada kekuatan kuasa Tuhan”, tutup Pdt Odick.
Pengisi pujian pada kebaktian minggu jam kedua: Justin & Friends dan VG Gloria