Kebaktian minggu jam kedua, pukul 09.00 WIT, dilayani oleh Pdt. Beatrix. Soumeru/Orno, M.Si, bersama majelis bertugas Pnt. Ny. H. Dangeubun/W dan Dkn. Ny. J. Jamlaay/L. Pembacaan alkitab dan pusat pemberitaan firman dari kitab Yeremia 33 : 1 – 13.
“Hidup kita tidak akan selalu sesuai dengan yang kita harapkan dan kita inginkan”. Selamanya tidak akan baik-baik saja. “Dinamika kehidupan akan kita alami dan harus kita lalui”, demikian narasi awal khotbah yang disampaikan oleh Pdt. Beatrix.
Selanjutnya, Pdt. Beatrix menguraikan dan menjelaskan tentang bangsa Yehuda yang hancur karena ulah mereka sendiri. “Disaat keterpurukan bangsa Yehuda, hadirlah nabi Yeremia”. “Allah memakai Yeremia untuk mengingatkan bangsa Yehuda. Sebab Allah yang menghukum mereka akan memulihkan.
“Dari dalam penjara, Yeremia mengajak mereka (bangsa Yehuda ) untuk mencari dan berseru kepada Allah”, ujar Pdt. Beatrix.
“Dalam keterpurukan, penderitaan, kegagalan, kehancuran, Allah akan mengintervensi dengan caraNYA untuk memulihkan kita”, tutur Kabid Kemitraan Sinode GPM ini.
Pdt. Beatrix menambahkan bahwa “Pemulihan Allah akan terjadi jika kita bertobat dan memohon kepada Allah”. Kita harus sungguh-sungguh.
“Pemulihan Allah itu proses pembaharuan hidup”, tandas Pdt. Beatrix.
Di penghujung khotbahnya, Pdt. Beatrix menjelaskan tentang tiga poin penting di teks untuk membangun hidup yang aman dan tenteram berdasarkan tema mingguan:
- Berseru kepada Allah (Ayat 1-3).
- Berpegang janji pemulihan dari Allah (Ayat 4-13).
Jangan ragu dengan pemulihan Allah. Yakinlah dalam iman, tidak ada yang mustahil. Pemulihan tidak akan terjadi jika kita tidak membuka hati dan masih ragu.
- Bersyukurlah kepada Tuhan Allah (Ayat 11-13).
Dengan bersyukur kita akan menjadi lebih baik, dan lebih bijaksana.
Pengisi Pujian pada kebaktian jam kedua:
- Pniel Mail Choir
- Duet Bpk & Ibu Ohoirat
- VG Sektor 11 (Lakondaz)