70 Keluarga Menerima Bantuan Diakonal Dari Gereja

Kebaktian minggu, 7 Mei 2023 jam pertama pukul 07.00 WIT dilayani oleh Pendeta. Jefry Hursepuny, M.Th, dengan majelis bertugas Penatua. J. Nanlohy dan Diaken. Ny. M. Usmanny/T.
Kebaktian minggu jam kedua pukul 09.00 WIT, dilayani oleh Pendeta. Lodewyk. W. Laisila, M.Si, dengan majelis bertugas Pnt. J. Nanlohy dan Diaken. Ny. S. Sinulingga/T.

Perjalanan gereja sebagai persekutuan orang-orang percaya hendak mendorong kita untuk datang dan sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, serta menerapkan kehendak Tuhan dalam kehidupan kita, jelas Pendeta Odick membuka khotbahnya. Orang-orang beriman terproses dari waktu ke waktu, mulai dari keluarga sampai ke persekutuan gereja sebagai kesatuan tubuh Kristus. Gereja terus mendorong pelayan dan umatnya untuk mencari kehendak Tuhan, karena dengan begitu maka proses hidup dapat kita jalani, tegas Pendeta Odick. Amsal 2 : 1 – 22 mengajarkan kita untuk terus berseru kepada Tuhan dan mencari Hikmat Tuhan. Hal ini paralel dengan apa yang dikatakan Amos; “Carilah Tuhan maka kamu akan hidup”.

Tuhan adalah sumber kehidupan. Carilah hikmat supaya kamu hidup. Bukan hanya mencari dan mengetahui saja, tetapi mencari, mengetahui, mengerti, serta menerapkannya di dalam kehidupan kita, kata Pendeta Odick menjelaskan. Tantangan kehidupan akhir-akhir ini mau mengingatkan gereja dan seluruh umat untuk berbalik kepada Tuhan, berbalik kepada Alkitab, serta berusaha mencari, mendapatkan, dan menerapkan hikmat Tuhan. Dengan hikmat kita mampu menghadapi dan melewati setiap tantangan kehidupan. Pastikan iman dan percaya kita adalah iman yang sungguh-sungguh dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, tutur Pendeta Odick menutup khotbahnya.

Di dalam kebaktian minggu jam kedua, dilakukan pemberian bantuan diakonal kepada 70 keluarga. Pemberian secara simbolis diberikan oleh Wakil Ketua Pimpinan Harian Majelis Jemaat (PHMJ) Penatua Wardis Girsang, didampingi oleh Ketua Seksi Pemberitaan Injil Dan Pelayanan Kasih (PIPK) Penatua Deassy Hehanussa/S, kepada Opa Nus Sahertian dan Opa Ampi Wattimena. Setelah kebaktian usai, selanjutnya bantuan diakonal diserahkan kepada semua keluarga penerima bantuan. Masing-masing keluarga menerima Rp.250.000.
Tahun ini terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya yakni dari 61 keluarga, menjadi 70 keluarga. Hal ini tak terlepas dari meningkatnya kesadaran umat dalam memberi.

Pemberian kolekta-kolekta persembahan dari jemaat merupakan bentuk ungkapan syukur kepada Tuhan Yesus sang pemberi berkat, dan semuanya itu telah diarahkan kepada sasaran-sasaran yang tepat. Gereja merupakan kumpulan orang-orang yang saling menopang. Program bedah rumah dan pemberian bantuan diakonal, merupakan bentuk kehadiran dan kepedulian gereja kepada umat.

Pengisi pujian kebaktian minggu jam pertama:
Paduan Suara Sektor 12 dan solois Ivana Titahena.
Pengisi pujian kebaktian minggu jam kedua:
Vokal Grup Genodif feat Bpk. E. De Lima, dan duet Vano dan Jay de Jong.

Please follow and like us:
RSS
Follow by Email